1. Alasan
mengapa seorang calon guru wajib mempelajari fotografi
Alasan
: karena belajar fotografi merupakan dasar dari media gambar yang kita ajarkan
kepada peserta didik nanti,jadi kita sebagai seorang calon guru mengetahui bagaimana
proses pengambilan gambar yang akan kita berikan kepada peserta didik sebagai
media.
Seperti
yang kita ketehui,zaman akan terus berputar,dengan maju nya teknologi yang
canggih,kita bisa memperkenalkan kamera kepada mereka.
Kemudian
ilmu Fotografi yang kita punya ,dapat kita realisasikan dalam
pembelajaran,mungkin kita dapat mengambil suatu objek/gambar yang dapat
menunjang imajinasi peserta didik untuk berkembang,karena pendidikan melalui
visual lebih cepat ditangkap oleh anak didik.
2. Pengertian
Fotografi
Fotografi
Menurut Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto
dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyaai arti sebagai berikut : Foto artinya cahaya dan grafi artinya
menulis, jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan
cahaya, atau lebih dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau merekam
gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya ( 1981;94)
Menurut
Saya : fotografi adalah proses atau cara untuk menghasilkan gambar atau suatu
objek melalui media kamera dengan bantuan pantulan cahaya,sehingga akan
menghasilkan gambar-gambar yang indah yang merupakan sebuah seni luas yang
mencakup potret,lanskap atau fotografi glamor.
3. Komponen
Kamera
Pada dasarnya setiap camera
video terdiri dari 3 bagian,yaitu:
1.Lensa
2.Body
1.Lensa
2.Body
3.VTR/recorder
1. Lensa
Lensa mempunyai fungsi menangkap obyek secara optik yang menghasilkan gambar dan di teruskan ke permukaan tabung kamera(natinya oleh tabung camera di ubah lagi dari optik ke elektrik).
Lensa mempunyai fungsi menangkap obyek secara optik yang menghasilkan gambar dan di teruskan ke permukaan tabung kamera(natinya oleh tabung camera di ubah lagi dari optik ke elektrik).
Jenis lensa di bedakan menurut panjang focalnya (jarak antara pusat
optik lensa dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan focus)
2. Body
Camera
Body camera ini berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang
berfungsi untuk merubah gambar optik yang di hasilkan lensa menjadi sinyal
elektrik.
Di body camera ini biasanya juga di lengkapi dgn beberapa fasilitas camera seperti: white balance,shuuter speed,digital efek dll tergantung jenis camera dan kebutuhannya
Di body camera ini biasanya juga di lengkapi dgn beberapa fasilitas camera seperti: white balance,shuuter speed,digital efek dll tergantung jenis camera dan kebutuhannya
3. VTR
recorder
Vtr berfungsi sebagai alat perekam gambar dan suara
Di beberapa camera ada yg recordernya terpisah namun ada juga yang menyatu dgn body camera,kelebihan jika recordernya jadi satu adalah keringanan dan efesiensi waktu.
Di beberapa camera ada yg recordernya terpisah namun ada juga yang menyatu dgn body camera,kelebihan jika recordernya jadi satu adalah keringanan dan efesiensi waktu.
Komponen pendukung
lainnya :
1. Exposure
Eksposure secara sederhana dapat saya artikan sebagai pencahayaan
kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan
tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:
·
Aperture
( Diafragma)
mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera
·
(ND
Filter)
Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar
yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya
·
(Gain)
Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya,
yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih
under exposure
2. Filter Colour
Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam
kamera
3. White Balance
White balance merupakan sebuah fungsi yang ada dalam sebuah kamera untuk
menentukan warna dari obyek yang diambil adalah warna natural atau warna yang
sebenarnya dengan memberikan referensi warna putih yang sesungguhnya
4. Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara
optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit
(telephoto) ke sudut lebar (wide angle).
5. Focus
Focus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu
6. Audio Levels
audio level pada kamera sagat penting, karena selain kualitas gambar,
kualitas audio juga tidak kalah pentingnya
7.
Rana / Kecepatan (Suter
Speed)
tirai pada
kamera yang menutupi permukaan atau sensor foto.
8.
ISO / ASA
9.
tuas pengokang film (film advance
lever), untuk menyiapkan kamera pada posisi siap bidik, sekaligus memajukan
film ke bingkai selanjutnya.
10. tuas
bidikan ganda (multiple exposure lever), untuk memasang kamera pada posisi siap
bidik tanpa memajukan film ke bingkai selanjutnya. Alat ini digunakan untuk
melakukan pemotretan pada binkai yang sama lebih dari satu kali. Umumnya
alat ini dipakai bersamaan dengan pengokangan film.
11. gelang
kecepatan rana (shutter speed ring), gelang penunjuk kecepatan. Jika gelang
kecepatan menunjukkan angka 60, artinya kecepatan tirai rana untuk meloloskan
cahaya adalah 1/60 detik.
12. gelang
kecepatan film, ASA/iso (film speed ring), gelang penunjuk angka iso film.
13. sepatu
lampu kilat (hot shoe contact), tempat untuk memasang lampu kilat pada kamera.
14. terminal
sinkronisasi lampu kilat (sync cord terminal), soket untuk memasasng lampu
tambahan yang dihubungkan dengan lampu kilat.
15. gelang
kompensasi pencahayaan (exposure compensation ring), untuk mengatur jumlah
pencahayaan yang lebih banyak atau sedikit dari jumlah yang ditunjukkan oleh
gelang kecepatan.
16. tuas
penggulung balik (film rewind crank), untuk menggulung film kembali ke
selongsongnya.kunci pelepas lensa (lens release button), tombol untuk memasang
atau melepaskan lensa
17. tuas
penontrol ruang tajam (depth-of-fild preview lever), untuk mengetahui ruang
tajam yang dapat direkam oleh kamera.
18. penangguh
waktu (self timer), tuas yang digunakan jika pemotret ingin ikut berpose.
19. tombol
pelepas rana (shutter release button), untuk menjepretkan kamera (memotret).
20. jendela
penghitung (frame counter), untuk melihat jumlah bingkai film yang sudah
terpakai.
21. gelang
focus (focusing ring), untuk mengatur focus.
22. gelang
diafragma (aperture ring), untuk mengatur pemilihan bukaan diafragma.
4. Manfaat
media fotografi untuk pembelajaran
Gambar/Foto
adalah media yang paling murah di
pakai.Dia merupakan bahasa umum yang dapat di mengerti dan di nikmati
dimana-mana.
Fungsinya
dalam Pembelajaran :
1. Mengembangkan
kemampuan visual
2. Mengembangkan
imanijasi anak
3. Membantu
meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang
tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas
4.
Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit
5.
Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
6.
Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan kita
7.
Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja
dan untuk tingkat usia berapa saja
8.
Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa
memerlukan peralatan khusus.
5. Langkah-langkah
yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sebuah gambar dengan benar.
1. Fokus
dengan benar
Dalam pencahayaan baik, hampir selalu dapat mengandalkan autofocus.
Untuk hasil yang maksimal, jangan percayakan pada kamera untuk memilih titik
fokus. Gunakan titik fokus tunggal, fokuskan kamera pada objek yang diinginkan
dengan menekan shutter setengah jalan, kemudian ubah komposisi. Jangan lupa,
untuk mendapatkan ruang tajam terlebar gunakan focal length wide dan aperture
terkecil.
2. Gunakan
tripod
Kamera tidak boleh shake jika ingin
mendapatkan ketajaman maksimal. Untuk mencegah shake, tripod adalah solusi
teraman. Dengan tripod dapat menggunakan ISO terendah. Jika langkah ini dirasa
masih kurang, matikan sharpening di dalam kamera dan sebagai gantinya gunakan
Unsharp Mask di Photoshop yang memberikan hasil lebih baik.
3. Matikan
image stabilizer
Jika menggunakan tripod, image
stabilizer kamera harus dimatikan. Image stabilizer dirancang untuk meredam
goncangan tangan pengguna. Jika kamera stabil, sistem ini justru dapat
“bertingkah” membuat gambar blur. Kamera dengan system image stabilizer digital
bahkan lebih parah lagi. Kamera tipe ini tidak akan memotret dalam resolusi
maksimal dalam kondisi apapun jika image stabilizer aktif.
4. Mode
“P”, jangan mode auto
Uniknya hasil yang lebih baik, ada
baiknya menggunakan mode P kamera, dan bukan mode otomatis. Dalam mode P,
biasanya masih diperkenankan untuk mengubah parameter penting seperti ISO,
white balance, atau EV adjustment. Mode ini tersedia di kebanyakan tipe.
5. Matikan
Flash
Menonaktifkan flash seringkali
banyak membantu. Kamera akan secara menangkap warna yang lebih natural
dibandingkan dengan cahaya putih flash.
6. Koreksi
dengan Photoshop
Dengan tool “levels” di Photoshop,
hanya memerlukan beberapa klik untuk memperindah warna. Dengan tool “Curves”
bahkan dapat melakukan adjustment yang lebih detil.
7. Overexposure
mengurangi noise
Noise paling kuat pada area gelap
sehingga jika bayangan mendominasi foto, kemungkinan noise juga mendominasinya.
Jika memotret dengan sedikit overexposure, maka area shadow akan menjadi lebih
terang dan menunjukkan lebih sedikit noise.
8. Gunakan
timer
Getaran masih dapat merusak gambar,
bahkan saat memotret dengan tripod. Untuk menghindari goncangan saat menekan
tombol shutter, gunakan fungsi timer yang terdapat pada setiap kamera. Banyak
kamera terkini menyediakan jeda 2 detik yang memang dirancang untuk kegunaan
ini.
6.
Sebuah objek yang akan diambil dalam
keadaan bergerak kira-kira 40 km/jam
dalam keadaan cuaca cerah :
a. Speed
yang di pakai
40km/jam maka kita dapat gunakan
1/50 agar objek bergerak terekam dengan jelas.
dimana kita akan mengambil fokus
terhadap benda bergerak sehingga moment/gambar dapat terekam
b. Diafragma
yang tepat
Diafragma yang gunakan adalah
diafragma yang angkanya besar,diafragma 22 karena semakin besar angka diafragma
yang digunakan ,maka semakin kecil cahaya yang di tangkap,karena objek yan di
foto dalam keadaan cahaya terang.
c. Fokus
Focal lenght , Semakin panjang focal length,
semakin sempit ruang tajamnya.
d. Menggunakan
Teknik Paning
Teknik paning
adalah teknik dimana kita akan mengambil fokus terhadap benda bergerak sehingga
moment/gambar dapat terekam. Pada teknik ini untuk memberikan kesan blur pada
objek, sehingga objek akan tampak hidup.
Teknik ini
biasanya dengan menggunakan seting Shutter Speed priority. Hal ini supaya
Aperture dapat menyesuaikan sendiri. Sehingga dihasilkan gambar normal yang
tidak underexposure maupun overexposure. Untuk orang berlari kita dapat ambil
1/15, sedangkan untuk sepeda motor/ mobil kita sesuaikan dengan kecepatan benda
tersebut. Untuk motor/mobil yang berlaju agak pelan kita bisa gunakan 1/30,
sedangkan untuk kendaraan yang lebih laju bisa gunakan1/50. Rumusan ini tidak
baku,hanya sebagai gambarannya. Supaya tidak blur maka kita harus tau kurang
lebih kecepatan kendaraan tersebut sehingga kita dapat menseting shuter
speednya. Semisal kendaraan lari 40km/jam maka kita dapat gunakan 1/50 agar
objek bergerak terekam dengan jelas.
7. Angka untuk ASA/ISO yang umum digunakan
adalah 25, 50, 100, 200, 400 dan seterusnya yang merupakan kelipatan dari angka
sebelumnya. Semakin besar angka ASA/ISO maka semakin peka terhadap cahaya dan
memiliki butiran yang semakin kasar. Pada kamera digital, data ISO bisa lebih
banyak variasi.
ISO / ASA
merupakan tingkat kepekatan terhadap cahaya, semakin tinggi iso semakin tinggi
tingkat sensifitasnya. Iso rendah memiliki tingkat noise yang rendah sekali.
Iso rendah biasanya digunakan pada siang hari. Iso tinggi memiliki tingkat
noise yang tinggi pula. Biasanya digunakan pada malam hari.
Iso berupa
kelipatan dua kalinya. Misal ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 800,ISO 1600,dst
ISO 100
dikatakan iso rendah sedangkan 1600 dikatakan iso tinggi.
Penggunaan ASA/ISO dengan angka yang besar
memungkinkan pemotretan dengan hanya sedikit cahaya seperti dalam ruangan, sore
hari/mendung tetapi mempunyai efek hasil gambar yang kasar terutama dalam
pencetakan gambar yang besar. Sedangkan ASA/ISO yang kecil membutuhkan banyak
cahaya tetapi menghasilkan gambar yang halus dalam pembesarannya.
a. Film Negatif
Sesuai dengan namanya, film ini akan
menampilkan hasil yang negatif setelah di proses. Pengertian negatif disini
adalah warna apa yang di tampilkan film tersebut adalah terbalik dari warna
aslinya. Warna hitam akan kelihatan putih, putih akan kelihatan hitam. Merah
akan kelihatan hijau, kuning jadi ungu, dan sebagainya. Setelah di cetak,
barulah terjadi pembalikan warna, kita akan melihat kembali warna aslinya,
sebagaimana apa yang kita lihat di subyek aslinya.
b. Film Positif
Film positif adalah kebalikannya
dari film negatif. Film ini akan memperagakan hasil fotonya sebagaimana adanya.
Hitam akan terlihat hitam, putih akan terlihat putih, dan merah ya, merah.
Seperti film yang diputar di bioskop, film tersebut dicetak diatas film positif
Mengenai film negatif Panchromatic
atau hitam putih, kita tidak akan membicarakannya terlalu jauh. Sebab pemakaian
film ini bagi kita tidak begitu sering. Kecuali bagi wartawan foto atau untuk
keperluan khusus. Tapi satu hal yang tak dapat dipungkiri dari hasil pencetakan
foto hitam putih ini adalah daya tahannya yang cukup lama, tanpa perobahan
warna pada foto tersebut, asal dalam pencetakannya cukup baik dan “matang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar