Jumat, 13 September 2013

Fotografi




1.      Alasan mengapa seorang calon guru wajib mempelajari fotografi
Alasan : karena belajar fotografi merupakan dasar dari media gambar yang kita ajarkan kepada peserta didik nanti,jadi kita sebagai seorang calon guru mengetahui bagaimana proses pengambilan gambar yang akan kita berikan kepada peserta didik sebagai media.
Seperti yang kita ketehui,zaman akan terus berputar,dengan maju nya teknologi yang canggih,kita bisa memperkenalkan kamera kepada mereka.
Kemudian ilmu Fotografi yang kita punya ,dapat kita realisasikan dalam pembelajaran,mungkin kita dapat mengambil suatu objek/gambar yang dapat menunjang imajinasi peserta didik untuk berkembang,karena pendidikan melalui visual lebih cepat ditangkap oleh anak didik.

2.      Pengertian Fotografi
Fotografi Menurut Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyaai arti sebagai berikut  : Foto artinya cahaya dan grafi artinya menulis, jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya, atau lebih dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya ( 1981;94)

Menurut Saya : fotografi adalah proses atau cara untuk menghasilkan gambar atau suatu objek melalui media kamera dengan bantuan pantulan cahaya,sehingga akan menghasilkan gambar-gambar yang indah yang merupakan sebuah seni luas yang mencakup potret,lanskap atau fotografi glamor.

3.      Komponen Kamera
Pada dasarnya setiap camera video terdiri dari 3 bagian,yaitu:
1.Lensa
2.Body
3.VTR/recorder

1.      Lensa
Lensa mempunyai fungsi menangkap obyek secara optik yang menghasilkan gambar dan di teruskan ke permukaan tabung kamera(natinya oleh tabung camera di ubah lagi dari optik ke elektrik).
Jenis lensa di bedakan menurut panjang focalnya (jarak antara pusat optik lensa dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan focus)
2.      Body Camera
Body camera ini berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang berfungsi untuk merubah gambar optik yang di hasilkan lensa menjadi sinyal elektrik.
Di body camera ini biasanya juga di lengkapi dgn beberapa fasilitas camera seperti: white balance,shuuter speed,digital efek dll tergantung jenis camera dan kebutuhannya
3.      VTR recorder
Vtr berfungsi sebagai alat perekam gambar dan suara
Di beberapa camera ada yg recordernya terpisah namun ada juga yang menyatu dgn body camera,kelebihan jika recordernya jadi satu adalah keringanan dan efesiensi waktu.

Komponen pendukung lainnya :
1.      Exposure
Eksposure secara sederhana dapat saya artikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:

·         Aperture ( Diafragma)
mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera
·         (ND Filter)
Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya
·         (Gain)
Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure
2.      Filter Colour
Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera
3.      White Balance
White balance merupakan sebuah fungsi yang ada dalam sebuah kamera untuk menentukan warna dari obyek yang diambil adalah warna natural atau warna yang sebenarnya dengan memberikan referensi warna putih yang sesungguhnya
4.      Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).
5.      Focus
Focus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu
6.      Audio Levels
audio level pada kamera sagat penting, karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya
7.      Rana / Kecepatan (Suter Speed)
tirai pada kamera yang menutupi permukaan atau sensor foto.
8.      ISO / ASA
9.      tuas pengokang film (film advance lever), untuk menyiapkan kamera pada posisi siap bidik, sekaligus memajukan film ke bingkai selanjutnya.
10.  tuas bidikan ganda (multiple exposure lever), untuk memasang kamera pada posisi siap bidik tanpa memajukan film ke bingkai selanjutnya. Alat ini digunakan untuk melakukan  pemotretan pada binkai yang sama lebih dari satu kali. Umumnya alat ini dipakai bersamaan dengan pengokangan film.
11.  gelang kecepatan rana (shutter speed ring), gelang penunjuk kecepatan. Jika gelang kecepatan menunjukkan angka 60, artinya kecepatan tirai rana untuk meloloskan cahaya adalah 1/60 detik.
12.  gelang kecepatan film, ASA/iso (film speed ring), gelang penunjuk angka iso film.
13.  sepatu lampu kilat (hot shoe contact), tempat untuk memasang lampu kilat pada kamera.
14.  terminal sinkronisasi lampu kilat (sync cord terminal), soket untuk memasasng lampu tambahan yang dihubungkan dengan lampu kilat.
15.  gelang kompensasi pencahayaan (exposure compensation ring), untuk mengatur jumlah pencahayaan yang lebih banyak atau sedikit dari jumlah yang ditunjukkan oleh gelang kecepatan.
16.  tuas penggulung balik (film rewind crank), untuk menggulung film kembali ke selongsongnya.kunci pelepas lensa (lens release button), tombol untuk memasang atau melepaskan lensa
17.  tuas penontrol ruang tajam (depth-of-fild preview lever), untuk mengetahui ruang tajam yang dapat direkam oleh kamera.
18.  penangguh waktu (self timer), tuas yang digunakan jika pemotret ingin ikut berpose.
19.  tombol pelepas rana (shutter release button), untuk menjepretkan kamera (memotret).
20.  jendela penghitung (frame counter), untuk melihat jumlah bingkai film yang sudah terpakai.
21.  gelang focus (focusing ring), untuk mengatur focus.
22.  gelang diafragma (aperture ring), untuk mengatur pemilihan bukaan diafragma.

4.      Manfaat media fotografi untuk pembelajaran
Gambar/Foto adalah media yang  paling murah di pakai.Dia merupakan bahasa umum yang dapat di mengerti dan di nikmati dimana-mana.
Fungsinya dalam Pembelajaran :
1.      Mengembangkan kemampuan visual
2.      Mengembangkan imanijasi anak
3.      Membantu meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas
4.      Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit
5.      Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
6.      Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita
7.      Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja
8.      Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

5.      Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sebuah gambar dengan benar.

1.      Fokus dengan benar
Dalam pencahayaan baik,  hampir selalu dapat mengandalkan autofocus. Untuk hasil yang maksimal, jangan percayakan pada kamera untuk memilih titik fokus. Gunakan titik fokus tunggal, fokuskan kamera pada objek yang diinginkan dengan menekan shutter setengah jalan, kemudian ubah komposisi. Jangan lupa, untuk mendapatkan ruang tajam terlebar gunakan focal length wide dan aperture terkecil.
2.      Gunakan tripod
Kamera tidak boleh shake jika ingin mendapatkan ketajaman maksimal. Untuk mencegah shake, tripod adalah solusi teraman. Dengan tripod dapat menggunakan ISO terendah. Jika langkah ini dirasa masih kurang, matikan sharpening di dalam kamera dan sebagai gantinya gunakan Unsharp Mask di Photoshop yang memberikan hasil lebih baik.
3.      Matikan image stabilizer
Jika menggunakan tripod, image stabilizer kamera harus dimatikan. Image stabilizer dirancang untuk meredam goncangan tangan pengguna. Jika kamera stabil, sistem ini justru dapat “bertingkah” membuat gambar blur. Kamera dengan system image stabilizer digital bahkan lebih parah lagi. Kamera tipe ini tidak akan memotret dalam resolusi maksimal dalam kondisi apapun jika image stabilizer aktif.
4.      Mode “P”, jangan mode auto
Uniknya hasil yang lebih baik, ada baiknya menggunakan mode P kamera, dan bukan mode otomatis. Dalam mode P, biasanya masih diperkenankan untuk mengubah parameter penting seperti ISO, white balance, atau EV adjustment. Mode ini tersedia di kebanyakan tipe.
5.      Matikan Flash
Menonaktifkan flash seringkali banyak membantu. Kamera akan secara menangkap warna yang lebih natural dibandingkan dengan cahaya putih flash.
6.      Koreksi dengan Photoshop
Dengan tool “levels” di Photoshop, hanya memerlukan beberapa klik untuk memperindah warna. Dengan tool “Curves” bahkan dapat melakukan adjustment yang lebih detil.
7.      Overexposure mengurangi noise
Noise paling kuat pada area gelap sehingga jika bayangan mendominasi foto, kemungkinan noise juga mendominasinya. Jika memotret dengan sedikit overexposure, maka area shadow akan menjadi lebih terang dan menunjukkan lebih sedikit noise.
8.      Gunakan timer
Getaran masih dapat merusak gambar, bahkan saat memotret dengan tripod. Untuk menghindari goncangan saat menekan tombol shutter, gunakan fungsi timer yang terdapat pada setiap kamera. Banyak kamera terkini menyediakan jeda 2 detik yang memang dirancang untuk kegunaan ini.


6.      Sebuah objek yang akan diambil dalam keadaan bergerak kira-kira  40 km/jam dalam keadaan cuaca cerah :
a.       Speed yang di pakai
40km/jam maka kita dapat gunakan 1/50 agar objek bergerak terekam dengan jelas.
dimana kita akan mengambil fokus terhadap benda bergerak sehingga moment/gambar dapat terekam
b.      Diafragma yang tepat
Diafragma yang gunakan adalah diafragma yang angkanya besar,diafragma 22 karena semakin besar angka diafragma yang digunakan ,maka semakin kecil cahaya yang di tangkap,karena objek yan di foto dalam keadaan cahaya terang.

c.       Fokus
Focal  lenght , Semakin panjang focal length, semakin sempit ruang tajamnya.
d.      Menggunakan Teknik Paning
Teknik paning adalah teknik dimana kita akan mengambil fokus terhadap benda bergerak sehingga moment/gambar dapat terekam. Pada teknik ini untuk memberikan kesan blur pada objek, sehingga objek akan tampak hidup.
Teknik ini biasanya dengan menggunakan seting Shutter Speed priority. Hal ini supaya Aperture dapat menyesuaikan sendiri. Sehingga dihasilkan gambar normal yang tidak underexposure maupun overexposure. Untuk orang berlari kita dapat ambil 1/15, sedangkan untuk sepeda motor/ mobil kita sesuaikan dengan kecepatan benda tersebut. Untuk motor/mobil yang berlaju agak pelan kita bisa gunakan 1/30, sedangkan untuk kendaraan yang lebih laju bisa gunakan1/50. Rumusan ini tidak baku,hanya sebagai gambarannya. Supaya tidak blur maka kita harus tau kurang lebih kecepatan kendaraan tersebut sehingga kita dapat menseting shuter speednya. Semisal kendaraan lari 40km/jam maka kita dapat gunakan 1/50 agar objek bergerak terekam dengan jelas.

7.      Angka untuk ASA/ISO yang umum digunakan adalah 25, 50, 100, 200, 400 dan seterusnya yang merupakan kelipatan dari angka sebelumnya. Semakin besar angka ASA/ISO maka semakin peka terhadap cahaya dan memiliki butiran yang semakin kasar. Pada kamera digital, data ISO bisa lebih banyak variasi.
ISO / ASA merupakan tingkat kepekatan terhadap cahaya, semakin tinggi iso semakin tinggi tingkat sensifitasnya. Iso rendah memiliki tingkat noise yang rendah sekali. Iso rendah biasanya digunakan pada siang hari. Iso tinggi memiliki tingkat noise yang tinggi pula. Biasanya digunakan pada malam hari.
Iso berupa kelipatan dua kalinya. Misal ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 800,ISO 1600,dst
ISO 100  dikatakan iso rendah sedangkan 1600 dikatakan iso tinggi.
Penggunaan ASA/ISO dengan angka yang besar memungkinkan pemotretan dengan hanya sedikit cahaya seperti dalam ruangan, sore hari/mendung tetapi mempunyai efek hasil gambar yang kasar terutama dalam pencetakan gambar yang besar. Sedangkan ASA/ISO yang kecil membutuhkan banyak cahaya tetapi menghasilkan gambar yang halus dalam pembesarannya.

a.   Film Negatif
Sesuai dengan namanya, film ini akan menampilkan hasil yang negatif setelah di proses. Pengertian negatif disini adalah warna apa yang di tampilkan film tersebut adalah terbalik dari warna aslinya. Warna hitam akan kelihatan putih, putih akan kelihatan hitam. Merah akan kelihatan hijau, kuning jadi ungu, dan sebagainya. Setelah di cetak, barulah terjadi pembalikan warna, kita akan melihat kembali warna aslinya, sebagaimana apa yang kita lihat di subyek aslinya.
b.   Film Positif
Film positif adalah kebalikannya dari film negatif. Film ini akan memperagakan hasil fotonya sebagaimana adanya. Hitam akan terlihat hitam, putih akan terlihat putih, dan merah ya, merah. Seperti film yang diputar di bioskop, film tersebut dicetak diatas film positif
c.   Film Panchromatic atau film Hitam Putih
Mengenai film negatif Panchromatic atau hitam putih, kita tidak akan membicarakannya terlalu jauh. Sebab pemakaian film ini bagi kita tidak begitu sering. Kecuali bagi wartawan foto atau untuk keperluan khusus. Tapi satu hal yang tak dapat dipungkiri dari hasil pencetakan foto hitam putih ini adalah daya tahannya yang cukup lama, tanpa perobahan warna pada foto tersebut, asal dalam pencetakannya cukup baik dan “matang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKU HALO BALITA

HALO BALITA Masa balita adalah masa keemasan. Masa ini merupakan waktu ideal untuk mempelajari keterampilan dasar, membentuk kebiasaan-...