KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya untuk Allah SWT, karena dengan pertolongan dan
petunjuk-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah Laporan Wawancara.
Penulis membuat laporan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
pembaca tentang guru yang ideal
Laporan ini hasil wawancara dengan
seorang guru yang mengajar di SDN 30 Sungai Landia Kecamatan IV koto Kabupaten
Agam tentang guru ideal menurut yang di wawancarai.
Semoga laporan ini dapat menambah
pengetahuan pembaca dan penulis bagaimana menjadi seorang guru yang ideal, dan
penulis berharap agar pembaca dapat mudah memahami laporan wawancara yang telah
penulis buat yang ada didalam makalah ini. Terima kasih.
Padang, September 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Guru
merupakan sosok pribadi yang menyalurkan pengetahuan yang dimilikinya lewat
proses pengajaran. Guru merupakan profesi yang mempersiapkan sumber daya
manusia untuk menyongsong pembangunan bangsa. Profesi guru seperti yang
diungkapkan oleh Makagiansar (1996), profesi guru ialah orang yang memiliki
latar belakang pendidikan keguruan yang memadai.
Tugas
menjadi seorang guru mengemban tugas untuk mendidik anak bangsa menjadi
berguna, sehingga anak didik tersebut tumbuh menjadi pribadi yang berguna bagi
nusa dan bangsa, seperti peribahasa yang menyatakan Guru merupakan pahlawan
tanpa tanda jasa, hal ini menunjuk kepada hasil dari profesi guru itu sendiri
ialah pribadi-pribadi besar yang akan menjadi ‘penggerak’ bagi kemajuan suatu
bangsa.
Banyaknya
permasalahan berkaitan dengan profesi guru, seperti banyaknya guru yang sudah
mengajar tanpa memiliki ijazah, guru yang belum memahami etika pelaksanaan
profesi guru, guru yang tidak memiliki pemahaman akan seni mengajar yang baik,
menjadikan hasil dari pengajaran itu sendiri tidak maksimal.
Laporan ini merupakan
laporan wawancara yang saya lakukan dengan seorang guru yang telah memiliki
pengalaman mengajar selama lebih kuarang 23 tahun. Wawancara dan laporan ini
merupakan tugas di matakuliah Profesi Teknologi Pendidikan.
BAB II
HASIL WAWANCARA
HASIL WAWANCARA
A.
Identitas
Subjek
Umur : 50 tahun
Sekolah
Mengajar : SDN 30 Sungai Landia
Kec. IV koto
Pengalaman
Mengajar : 23
B.
Hasil
Wawancara
1.
Pandangan Ibu Zuhelmi tentang pendidikan
Ibu Zuhelmi memandang bahwa pendidikan merupakan hal yang
sangat penting bagi generasi muda, karena pendidikan sangat berguna dalam
menunjang karir dan masa depan generasi muda bangsa. Pendidikan merupakan
‘senjata’ bagi setiap orang untuk menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan
sehari-hari, mulai dari persoalan yang sederhana, hingga yang rumit, semuanya
membutuhkan pendidikan untuk menyelesaikannya, oleh sebab itu pendidikan tidak
boleh dipandang sebelah mata.
Pendidikan yang tinggi juga tentu
akan meningkatkan rasa percaya diri seseorang dalam menghadapi banyak
tantangan, misalnya dalam pekerjaan. Dengan adanya pendidikan yang cukup dalam
diri seseorang, orang lain tidak akan dengan mudah memandang sepele pendapat
dari orang tersebut. Menurut ibu Zuhelmi, pendidikan merupakan hal yang wajib
diperoleh bagi setiap generasi muda, karena dengan adanya pendidikan akan
tercipta generasi muda yang mampu menciptakan pembangunan yang baik dan
bermartabat bagi nusa dan bangsa.
2. Bagaimana
guru yang ideal menurut Ibu Zuhelmi
a.
Guru yang baik memberikan teladan yang
baik pula kepada peserta ajarnya, lewat prinsipnya, etikanya, cara berinteraksi
kepada siswa, dan hal lain. Ibu Zuhelmi memahami bahwa dirinya menjadi contoh (model) bagi siswanya, oleh sebab itu
beliau senantiasa menciptakan image guru
yang profesional dalam dirinya lewat tampilannya di kelas dan di lingkungan
sekolah.
b.
Guru yang baik juga harus mampu
memotivasi dan menginspirasi siswanya dalam mengikuti dan berprestasi dalam
pengajaran. Ibu Zuhelmi memotivasi dan menginspirasi siswanya lewat memberikan reward (hadiah) kepada siswa berprestasi
yang diambil dari dana kas kelas.
c.
Guru yang ideal harus mempunyai 4
kompetensi guru, yaitu
Ø Kompetensi
pedagogik adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan yang berkaitan dengan
interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa dalam kelas. Kompetensi
pedagogik meliputi, kemampuan guru dalam menjelaskan materi, melaksanakan
metode pembelajaran, memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengelola
kelas, dan melakukan evaluasi.
Ø Kompetensi
kepribadian adalah seperangkat kemampuan dan karakteristik personal yang
mencerminkan realitas sikap dan perilaku guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya
dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi kepribadian ini melahirkan ciri-ciri
guru diantaranya, sabar, tenang, tanggung jawab, demokratis, ikhlas, cerdas,
menghormati orang lain, stabil, ramah, tegas, berani, kreatif, inisiatif, dll.
Ø Kompetensi
profesional adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan terhadap penguasaan
materi pelajaran secara mendalam, utuh dan komprehensif. Guru yang memiliki
kompetensi profesional tidak cukup hanya memiliki penguasaan materi secara
formal (dalam buku panduan) tetapi juga harus memiliki kemampuan terhadap materi
ilmu lain yang memiliki keterkaitan dengan pokok bahasan mata pelajaran
tertentu.
Ø Kompetensi
sosial adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan yang terkait dengan
hubungan atau interaksi dengan orang lain. Artinya, guru harus dituntut
memiliki keterampilan berinteraksi dengan masyarakat khususnya dalam
mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan problem masyarakat. Dalam
realitas masyarakat, guru masih menjadi sosok elit masyarakat yang dianggap
memiliki otoritas moral cukup besar, salah satu konsekuensi agar peran itu
tetap melekat dalam diri guru, maka guru harus memiliki kemampuan hubungan dan
komunikasi dengan orang lain.
d.
Menggunakan berbagai pendekatan dalam
belajar
kewajiban
utama yang harus dimiliki seorang guru sebelum melaksanakan pengajaran ialah
memahami bahan ajar dengan semaksimal mungkin. Dalam melakukan pendekatan
pengajaran, ibu Zuhelmi banyak melakukan kombinasi pendekatan.
e.
Perhatian (peduli dan memotivasi),
Sabar, Tegas, dan yang paling penting adalah Disiplin. Apabila seorang guru
menanamkan dasar kedisiplinan didalam dirinya, tentunya dia bukan hanya bisa
mengatur dirinya sendiri tetapi juga bisa membantu mengatur dan mendisiplinkan
anak-anak didiknya.
f.
Konsisten : mengajar dengan tidak ada wabah emosional
atau pola perilaku yang mengintimidasi siswa.
g.
Patience atau
kesabaran. Dimana ini juga sesuai dengan pernyataan guru tersebut yang
menyatakan bahwa guru yang baik salah satunya juga harus sabar.
h.
Memiliki rasa kasih sayang. Disini juga sesuai dengan
diri guru tersebut. Karena karakteristik yang disampaikan tentang dirinya salah
satunya adalah penyayang.
i.
Understanding atau
pemahaman. Guru yang baik memiliki pemahaman yang benar prima tentang bagaimana
mengajar. Mereka tidak memiliki teknik yang kaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar