BAB
1
A.Latar Belakang
Seorang guru adalah
pemimpin di dalam kelasnya. Pemimpin siswa-siswanya pada saat proses belajar
mengajar berlangsung. Seorang guru pun harus bisa menguasai dan mengendalikan
kelas. Guru harus tahu bagaimana cara membuat proses belajar mengajar tidak
menjenuhkan dan selalu menyenangkan untuk para siswa, sehingga dibutuhkan
strategi-strategi yang tepat dalam prosesnya.
Tapi saat sekarang
realitanya kita dapat melihat di dalam proses pembeljaran itu sendiri guru
masih belum bisa mengkondisikan pembelajarannya sesuai yang diharapkan oleh
siswa maupun oleh kurikulum yang dituntut.Tidak hanya itu ,kadangkala guru
belum bisa memahami seperti apa pembeljaran kondusif yang diinginkan siswa
,yang nantinya hal itu akan berpengaruh kepada hasil proses pembelajaran siswa
itu sendiri.
Dan juga ,strategi
pembelajarn yang menjadi sorotan dekade terakhir adalah bagaimana guru dapat
merncang strategi itu agar para siswa dapat menikmati pembelajaran dengan
menyenangkan.Oleh karena itu,penulis mencoba memaparkan seperti apakah strategi
pembelajaran menyenangkan yang
dibutuhkan siswa serta sesuai tuntutan tujuan instruksional itu sendiri.
B.Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan
di bahas tentang Strtegi Pembelajaran menyenangkan.Adapun hal-hal yang akan dijelaskan dan
diuraikan dalam makalah ini diantaranya
adalah :
1.Pengertian Strategi Pembelajaran menyenagkan
2.Tujuan Strategi Pembelajaran yang menyenangkan
3.Teknik model belajar menyenagkan di sekolah
4. Penerapan strategi pembelajarn yang
menyenangkan
C.Tujuan
Penulisan
a. Makalah ini dibuat dalam rangka sebagai tugas kelompok
b. Agar kita mengetahui apa itu strategi pembeljaran yang menyenangkan
c.Agar kita mengetahui tujuan Strategi Pembeljaran yang menyenangkan
d.Agar kita mengetahui teknik model belajar menyenagkan di sekolah
e.Agar kita
mengetahui seperti apa Penerapan strategi pembelajarn yang menyenangkan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Strategi Pembeljaran
Menyenangkan
Strategi pembelajaran
merupakan cara pengorganisasisan isi pembelajaran ,penyampaian pembelajaran
,dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar
yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi
proses pembelajaran.
Menurut Bobbi DePorter
(2000) menyatakan bahwa strategi pembelajaran menyenangkan adalah startegi yang digunakan unutk
menciptakan lingkungan belajar yang efektif .menerapakn kurikulum,menyampaikan
materi,memudahkan proses belajar.Sedangakn menurut Berk (1998).strategi pembelajaran
yang menyenagkan adalah pola berpikir dan arah berbuat yang di ambil guru dalam
memilih dan menerapakn cara-cara penyampaian materi sehingga mudah dipahami
siswa dan memungkinkan tercapainya suasana pembelajaran yang tidak membosankan bagi siswa.
Jadi ,dapat disimpulkan
strategi pembeljaarn yang menyenangkan
merupakan upaya guru untuk menciptakan suasana menyenangkan dalam
pembeljaran ,sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.DePorter ,Reardon, dan
Singer (1999) menambahakan dengan uraian ,bahwa startegi pembelajaran menyenangkan
itu adalah kemampuan unutk mengubah komunitas belajar menjadi tempat yang
meningkatkan kesadaran ,daya dengar ,partisipasi ,umpan balik ,dan pertumbuhan
.dimana emosi dihargai.Menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan menurut DePorter ,Reardon,dan Singer adalah
konteks menata panggung belajar yang terkait dengan aspek :a.suasana,b.landasan,c.lingkuanagn
,d.rancangan.
Para ahli diatas mengambarkan suasana pemebelajaran menyenangkan
dengan menata suasana kelas sebagai berikut a) menata lingkungan kelas agar dapat
dengan baik memengaruhi kemampuan siswa untuk terfokus dan menyerap informasi,b)meningkatkan
pemahaman melalui gambar sebagi poster ikon akan menampilkan isi pembelajaran
secara visual ,sementara poster afirmasi yang lucu dan mengandung humor akan
menguatkan dialog internal siswa,c) alat bantu belajar dalam berbagai bentuk
seperti kartun dan karikatur dapat menghidupakn gagasan abstrak dan mengikut
sertakan pelajar kinestetik ,d) pengaturan bngku mendukung hasil belajar ,e) musik
mmembuka kunci keadaan belajar optimal
dan membantu menciptakan asosiasi,f) gaya lain dapat digunakan pada saat jeda
,embuat kuis ,pertanyaan lucu,humor,penjelasan tentang transisi menggunakan berbagai
sumber
Jadi dapat disimpulkan
strategi pembelajaran merupakaan strategi pengorganisasian pembelajaran denagn
cara meningkatakan daya tarik pembelajaran melalaui bahan ajar yang disajikan
,media pengajaran yang digunakan,mengelola jadwal dan pengalokasian pengajaran
yang diorganisasikan.Strategi itu dapat diciptakan melalui :
1.Menciptakan lingkungan kelas yang
dapat mem`engaruhi kemampuan siswa untuk
berfokus dan menyerap informasi
2.Meningkatkan pemahamaan melalui
gamabar poster ikon yang dapat menampilkan
isi pelajaran secara visual
3.Menggunakn poster afirmasi lucu dan
mengandung humor yang dapat menguatkan
dialog internal siswa
4.Menggunakan alat bantu belajar dalam
berbagai bentuk seperti kartun dan
karikatur yang dapat menghidupakan gagasan abstarak dan mengikutsertakan
pelajar kinestetik
5.Merancang waktu jeda strategis dan
mengisinya dengan kegiatan yang menyenagkan seperti membuat kuis,pertanyaan
lucu,humor,penejelasan tentang transisi menggunakan berbagai sumber yang dapat
mendorong siswa menjadi tertarik dan berminaat pada setiap pelajaran.
Untuk mengorkestrasi
lingkungan belajar tersebut,guru memegang peran sentral.DePorter(1999)
menyatakan bahwa pengaruh guru sangat jelas terhadap keberhasilan
siswa.Kemampuan atau keterampilan baru akan berkembang jika diberikan
lingkungan model yang sesuai.Lebih lanjut ia menyatakan guru adalah faktor
penting dalam lingkungan belajar dan kehidupan siswa:.Jadi,peran guru adalah
rekan belajar,model,pembimbing ,fasilitator,dan pengubah kesuksesan siswa.
1.Lingkungan
Fisik Kelas
Lingkungan fisik kelas
yang kondusif,nyaman ,menyenangkan,dan bersih berperan penting dalam menunjang
keefektifan belajar.Lingkunagan juga akan memengaruhi mental siswa secara
psikologis dalam menerima informasi dari guru di dalam kelas.
Banyak hal yang dapat
dilakukan dalam sebuah kelas untuk memberikan kenyamanan kepada
siswa.Penyusunana meja dan kursi yang memungkinkan siswa dapat mnerima akses
informasi dengan baik dan merata.Memberikan aroma tertentu yang membangkitkan
semangat dan motivasi,menata bunga dan berbagai tumbuhan yang akan memberikan
kesegaran.Memilih warna cat dinding yang sesuai dengan kebutuhan untuk sebuah
ruang belajar.Memasang poster-poster tentang ikon–ikon tertentu ,tentang
topik-topik utama pembelajaran .Menempelkan
poster yang berisikan kalimat-kalimat afirmasi yang memungkinkan siswa
termotivasi untuk menjadi seseorang yang berprestasi dan [emenang dikelasnya.
Menurut Bobbi DePorter
dkk(1999),otak kita berbicara kepada diri sendiri melalui citra-citra asosiatif.Komunikasi
dalam otak ini dicirikan dengan bahasa metoforis –simbolis.Denagn mengatur
lingkungan ,kita mengambil langkah pertama yang efektif untuk mengatur
pengalaman belajar secra keseluruhan.Kenyataannya ,satu alasan mengapa
program-program pembelajaran begitu sukses dalam membantu seseorang menjadi
pelajar yang lebih baik ,ini karena kita berjuang unutk menciptakan lingkungan
optimal ,baik secara fisik maupun mental.Beberapa ide yang disarankan Bobbi
DePorter yang digunakan untuk menta lingkungan fisik kelas :
a.Poster Ikon dan Afirmasi
Ciptakan ikon atau
simbol untuk setiap konsep utama yang anda ajarkan dan gambarkan diatas
selembar kertas berukuran 25 x 40 cm /lebih besar .Pajag-poster-poster ikon
tersebut di depan kelas berada di atas pandnagan mata,dimana memberikan
gambaran keseluruhan ,tinjauaan global dari bahan pelajaran.Ini akan membantu
penciptaan,penyimpanan ,dan pencarian informasi secara visual.Buatlah poster
afirmasi dengan pesan-pesan yang menarik dan pajang di dinding setinggi mata
orang duduk .Pada sst siswa memandang sekeliling ruangan ,poster-poster
tersebut “mengucapkan “afirmasi seperti dialog internal .sehingga menguatkan
keyakinan tentang belajar dan tentang isi yang kita ajarkan.
b.Gunakan Warna
Seorang guru sebaiknya berinisiatif
menggunakn warna untuk memperkuat pengajaran dan belajar siswa ,misalnya untuk
menggarisbawahi,atau untuk kata-kata penghubung
dalam kalimat.
2.Musik
dalam pengajaran
Menurut DePorter,bahawa musik
sekurang-kurangnya bermanfaat untuk :
1.Menata suasana hati
2.Mneingkatkan hasil belajar yang di
inginkan
3.Menyoroti hal-hal yang penting
Hal-hal yang dipertimbangkan sat memilih
musik
-pilih dari beragam penyanyi kontemporer
-pilih musik yang berperan positif
Alasan mengapa musik
sangat penting untuk lingkungsn quantum learning adalah karena musik sebenarnya
berhubungan dan mempengaruhi fisiologis kita.Selama melakukan pekerjaan mental
yang berat ,tekanan darah dan denyut jantung akan cenderung meningkat,lebih
lanjut bahwa gelombang –gelombang otak kita meningkat dan otot-otot kita menjadi tegang .Selama
relaksasi dan meditasi ,denyut janutng dan tekanan darah menurun ,dan otot-otot
mengendur .Biasanya kaan sulit berkosentrasi ketika kita benar-benar rilaks dan
sulit untuk relaks ketika kita berkosentrasi penuh.Hasil penelitian mengatakan
“Relaksasi yang diiringi dengan musik membuat pikiran selalu siap dan mampu
berkosentrasi,contoh musiknya yaitu musik barok.
3.Interaksi
Guru dengan siswa
DePorter menyatakan jika
guru ingin komunitas belajarnya menjadi tempat yang meningkatkan kesadaran
,daya dengar,partisipasi ,umpan balik,dan pertumbuhan serta tempat emosi
dihargai ,maka suasana kelas termasuk bahasa yang dipilih ,cara menjalin rasa
simpati dan sikap terhadap sekolah serta belajar harusnyalah suasana yang penuh
kegembiraan .yang dapat membawa kegembiraan pula pada diri siswa.
Guru terbaik adalah
guru yang mendahulukan interaksi dalam lingkungan belajar,memperhatikan kualitas
interksi antar pelajar,antara pelajar dan guru ,serta antara pelajar dan
kurikulum .Cara terbaik untuk berinteraksi dengan peserta didik adalah memahami
impian siswa terhadap guru ideal yang
menurutnya mampu memberikan dorongan terbesar dalam belajar.
Nasution (1982)
menginformasikan tentang guru ideal di mata siswa menyatakan bahwa ada 10 sifat
dan sikap guru yang paling disukai siswa ,yaitu :
1.Suka membantu dalam pekerjaan
sekolah,menerangkan pelajaran dan tuigas dengan jelas serta mnedalam dan menggunakan contoh-contoh sewaktu mengajar.
2.Riang,gembira,mempunyai perasan humor,dan
mneriam lelucon atas dirinya
3Bersikap akrabseperti sahabat ,merasa
seseorang anggota kelompok kelas
4.Mneunjukkan perhatian pada murid dan
memahami mereka
5Berusaha agar pekerjaan sekolah
menarik,membangkitkan kkeinginann beljaar
6.Tegas,sanggup menguasai kelas
,mebangkitkan rasa hormat pada murid
7.Tak pilih kasih ,tidak mempunyai anak
kesayangan
8.Tidak suka mengomel
,mencela,mengejek,menyindir
9.Betul-betul mengajarkan sesuatu kepada
murid yang berharga bagi mereka
10.Mempunyai kepribadian yang
menyenangkan
Selanjutnya Hart juga menyatakan paling
tidak ada 10 sifat dan sikap guru yang
paling tidak di sukai siswa,yaitu :
a.Terlampau serring marah ,tak p[ernah
senyum,sering mencela dan mengecam
b.Tak suka membantu murid melakukan
pekerjaan sekolah,tak jelas menerangkan pelajaran dan tugas,tidak membuat
persiapan.
c.Pilih kasih ,menekan murid-murid
tertentu
d.Tinggi hati ,sombong,dan tak mengenal
murid
e.Tak karuan,kejam,tak
toleran,kasar,terlampau keras,menyuramkan kehidupan murid
f.Tak adil memeberi angka dalam ulangan
dan ujian
g.Tak menjaga perasaan anak
,membentak-bentak murid dihadapan temansekelasnya ,murid takut,merasa tak aman.
h.Tidak menaruh perhatian pad murid dan
tidak memahami murid
i.Memberi tugas dan pekerjaan rumah yang
tak sepantasnya
j.Tidak sanggup menjaga disiplin di
dalam kelas,tidak dapat mengontrol kelas dan tidak menimbulkan rasa hormat
untuk dirinya.
Sementara itu,Bobbi
DePorter (2000) menguraikan 13 ciri guru yang memperoleh hasil kuantum dengan
siswa mereka .Ciri-ciri tersebut antara lain :
1.Antusias :menamppilkan semangat untuk
hidup
2.Berwibawa:menggerakkan orang
3.Positif:melihat peluang dalm setiap
saat
4.Supel :mudah menjalain hubungan denagn
beragam siswa
5.Humoris:berhati lapang untuk menerima
kesalahan
6.Luwes:menemukan lebih dari satu cara
ntuk mencapai hasil
7.menrima :mencari dibalik tindakan dan
penampilan luar untuk menemukan nilai-nilai inti
8.Fasih:berkomunikasi dengan
jelas,ringkas dan jujur
9.Tulus:memilki niat dan motivasi
positif
10.Spontan:dapat mengikuti iraam dan
tetap menjaga hasil
11.Menarik dan tertarik:mengaitkan
setiap informasi dengan pengalaman hidup siswa dan peduli akan diri siswa
12.Menganggap siswa “mampu”percaya akan
siswa dan menorkestari kesuksesan siswa
13.Menetapkan dan memelihara harapan
tinggi :membuat pedoman kualitas hubungan dan kualitas kerja yang memacu siswa
untuk berusaha sebaik mungkin
Menurut Balnadi(1985),menyatakan
4 unsur yang esensial pengaruh guru dalam kelas,dimana motivasi belajar dan
sikap di utamakan:
a.Guru mampu untuk secra spontan
menampilakan peranan-pernannya yang bervariasi antara cukup aktif,pengawasan
yang dominatuf,dan dorongan-dorongan yang lebih reflektif dan meransang daya
berfikir.
b.Guru dapat merubah arah peran-perannya
yang ditampilaknnya secara sekendak hati,lebih baik draipada mengikuti suatu
gaya interaksi yang sedrhana unutk memencilkan kemungkinan-kemungkinan lain.
c.Guru dapat menjembatani jurang antara
diagnosa mengenai situasi yang diketahuinya dan arah jalan yang akan
ditempuhnya.
d.Guru dapat mengkombinasikan kepekaan
dan kesadaran akan adanya
kesulitan,sehingga ia dapat membuat disgnosa yang memadai tentang keadaan yang
sedang berjalan.
B.Tujuan Pembelajaran yang Menyenangkan
Sebelum dikenakan pada tujuan pembelajaran yang Menyenangkan lebih dulu mengetahui tujuan pendidikan
nasional sesuai undang-undang no.02 untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Siswa akan terdorong untuk terus belajar jika pembelajaran diselenggarakan
secara nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa terlibat secara fisik dan
psikis. Untuk itu guru perlu menciptakan kondisi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kecerdasan siswa. Guru
juga perlu memberikan penghargaan bagi siswa yang berpartisipasi. Penghargaan
dapat bersifat material dan penghargaan, nilai, penghargaan applaus.
Sedangkan tujuan dari pembelajaran yang menyenangkan sendiri adalah
menggugah sepenuhnya kemampuan belajar dari pelajar, membuat belajar
menyenangkan dan memuaskan bagi mereka, dan memberikan sumbangan sepenuhnya
pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi, dan keberhasilan mereka sebagai
manusia.
Proses pembelajaran yang menyenangkan disini bisa dilakukan dengan: pertama
dengan menata ruangan yang apik menarik yaitu dengan memenuhi unsur kesehatan,
misalnya dengan pengaturan cahaya, ventilasi serta memenuhi unsur keindahan
dengan dipasang karya siswa. Kedua melalui pengelolaan pembelajaran yang
hidup dan bervariasi yakni dengan menggunakan pola dan model pembelajaran,
media dan sumber pembelajran yang relevan serta gerakan-gerakan guru yang mampu
membangkitkan motivasi belajar siswa.
Seperti yang telah dijelaskan pula dari quantum learning sendiri
bahwa belajar itu haruslah mengasyikkan dan berlangsung dalam suasana gembira
sehingga pintu masuk untuk informasi baru akan lebih lebar dan terekan dengan
baik.
Dengan adanya pembelajaran menyenangkan (joyfull learning) ini maka
pesera didik tidak hanya dikurung di dalam ruang kelas belajar saja, tetapi
juga belajar di luar ruangterbuka atau Auditorium dengan arena bermain edukatif.
Menjadikan pelajaran yang selama ini abstrak menjadi konkret dan relevan dengan
kehidupan sehari-hari.
C.Teknik model belajar yang Menyenangkan di sekolah
Teknik startegi menyenangkan yang diterapkan dalam sekolah
dapat dipilih kedalam empat bagian, pertama teknik persiapan, kedua teknik
penyampaian, ketiga teknik pelatihan, keempat teknik penutup.Adapun
penjelasannya sebagai berikut.
a. Teknik persiapan
Tahap persiapan berkaitan dengan persiapan siswa untuk
belajar. Tanpa itu siswa akan lambat dan bahkan bisa berhenti begitu saja.
Tujuan dari persiapan pembelajaran adalah untuk:
1. Mengajak
siswa keluar dari keadaan mental yang pasif.
2.
Menyingkirkan rintangan belajar.
3. Merangsang
minat dan rasa ingin tahu siswa.
4. Memberi siswa
perasaan positif mengenai, dan hubungan yang bermakna dengan topik pelajaran.
5. Menjadikan
siswa aktif yang tergugah untuk berpikir, belajar, menciptakan, dan tumbuh.
6. Mengajak
orang keluat dari keterasingan dan masuk kedalam komunitas belajar.
Dengan hal tersebut akan berdampak secara
psikis kepercayaan diri untuk bisa memperoleh apa yang menjadi tujuan yang ia
inginkan.
Adapun
komponen persiapan pembelajaran antara lain
1.
Sugesti positif
Guru harus peka terhadap sugesti negatif yang mungkin akan siswa masukkan ke
dalam lingkungan belajar dan menggantikannya dengan sugesti positif. Perasaan
takut, terlalu banyak materi, serta perasaan bosan dan lain sebagainya itu
merupakan sugesti negatif, dengan adanya sugesti negatif ini maka guru harus
mampu mengubahnya menjadi sugesti yang positif dengan meyakinkan siswa bahwa
mereka akan mampu dan bisa serta siap menghadapinya dengan rasa gembira. Selain
itu guru harus mampu membuat pembelajaran tergugah, terbuka, dan siap untuk belajar.
2.
Lingkungan fisik positif.
Sugesti, baik positif maupun negatif akan sangat
dipengaruhi juga lingkungan. Apabila lingkungan dibuat terkesan menyenangkan
dengan sendirinya siswa akan tersugesti untuk belajar dengan menyenangkan.
Sebaiknya guru memahami kaitan antarapandangan sekeliling dan otak itu penting
untuk mengorkestrasikan lingkungan belajar yang mendukung.Untuk itu persiapan
pembelajaran sebaiknya ditata sedemikian rupa agar dalam kelas bisa
mengasyikkan dalam belajar. Misalnya dengan memasang poster afirmasi pada
dinding dengan kata ” Saya mampu mempelajarinya” dengan menggunakan warna yang
menarik, menggunakan alat bantu benda yang dapat mewakili suatu gagasan,
mengatur bangku (seperti membentuk bangku setengah lingkaran, bangku
berhadap-hadapan)
3.
Tujuan yang jelas dan bermakna.
Pembelajaran memerlikan gambaran yang jelas tentang tujuan suatu pembelajaran
dan apa yang akan dapat mereks lakukan sebagai hasilnya. Guru dapat
menjelaskan tujuan materi dengan kata-kata, gambar, contoh, demo, atau apa saja
yang membuat tujuan itu tampak nyata dan konkrit bagi siswa. Dan
akan sangat bermanfaat apabila disampaikan dengan bahasa yang menyentuh hati
dan pikiran siswa.
4.
Manfaat bagi siswa.
Ada yang menghubungkan antara tujuan dan manfaat, tetapi tujuan cenderung
dikaitkan dengan ”apa”, sedangkan manfaat dikaitkan dengan ”mengapa”. Siswa
dapat belajar paling baik jika mereka tahu mengapa mereka belajar dan dapat
menghargai bahwa pembelajaran mereka punya relevansi dan nilai bagi diri mereka
sendiri.
5.
Sarana persiapan siswa sebelum pembelajaran.
Persiapan pembelajaran dapat dimulai sebelum dimulainya program belajar. Jika
dapat diusahakan, pembelajaran diberi sarana persiapan sebelum belajar yang
diisi aneka pilihan peralatan untuk membantu mereka agar siap untuk belajar.
Sarana itudapat membantu menyingkirkan rasa takut, menentukan tujuan,
menjelaskan manfaat, meningkatkan rasa ingin tahu danminat, serta menciptakan
perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang.
6. Lingkungan sosial yang positif.
Kerja sama membantu siswa mengurangi stres dan lebih banyak memanfaatkan energi
kejiwaan untuk belajar (dan bukunya untuk bersaing atau melindungi diri). Kerja
sama antara siswa untuk menciptakan sinergi manusiawi yang memungkinkan
berbagai wawasan, gagasan dan informasi mengalir
bebas.
Selain itu dengan kerja sama dalam belajar akan memungkinkan setiap siswa tidak
akan terabaikan, sulit pula bagi siswa untuk sembunyi dan tidak aktif. Oleh
sebab itu sebaiknya sebelum pelajaran melangkah lebih lanjut dibuat kelompok
sebagai mitra belajar. Cara yang paling efektif dan efisien untuk meningkatkan
kegiatan belajar adalah dengan membagi kelas menjadi pasangan dan membentuk
kemitraan belajar.
7. Keterlibatan penuh pembelajaran
Belajar bukanlah aktivitas yang hanya bisa ditonton,
melainkan sangat membutuhkan peran serta semua pihak. Belajar bukan hanya
menyerap informasi secara pasif, melainkan aktif menciptakan pengetahuan dan
ketrampilan. Upaya belajar benar-benar bergantung pada siswa dan bukan
merupakan tanggung jawab perencana atau guru. Guru
hanya sebagai fasilitator yang berkewajiban menata meja dengan makanan yang
merangsang selera dan bergizi, sedangkan kewajiban siswa untuk memakannya
sendiri. Maka siswa diupayakan agar mampu berkreasi dan mandiri.
8.
Rangsangan rasa ingin tahu.
Merangsang rasa ingin tahu siswa sangat membuat upaya mendorong siswa agar
terbuka dan siap belajar. Pembelajaran (dan kehidupan itu sendiri) akan mandek
jika tidak ada sesuatu yang bisa menimbulkan rasa ingin tahu. Guru dapat
menggugah rasa ingin tahu siswa adalah dengan cara: memberi masalah untuk
dipecahkan secara kelompok, menyuruh siswa berpasang-pasangan dalam menjalankan
tugas pencarian fakta, memainkan permainan tanya jawab,menyuruh siswa menyusun
pertanyaan.
b. Teknik Penyampaian
Tahap penyampaikan dalam siklus pembelajaran dimaksudkan untuk mempertemukan
pembelajran dengan materi belajar yang mengawali proses belajar secara positif
dan menarik. Adapun cara mengajak siswa terlibat penuh dalam proses belajar:
1. Presentasi guru
(fasilitator)
Ketika sedang mengerjakan suatu proses atau prosedur, gunakan hasil karya untuk
menampilkannya besar-besar pada dinding, papan planel, atau papan tulis
magnetik. Selanjutnya, suruhlah siswa membongkarnya dan menyusunnya kembali
sebagai aktivitas belajar ”mengajar-kembali”
2. Presentasi guru/ siswa
Sebelum presentasi, mintalah setiap siswa memilih mitra.
Katakan bahwa mereka harus menyusun soal ujian lisan berisi 20 pertanyaan untuk
teman mereka berdasarkan presentasi yang akan mereka dengar. Pada akhir
presentasi, mereka harus menyerahkan soal ujian lisan tersebut pada teman
mitranya dan menilai apakah pasangan mereka mampu atau tidak menangkap materi
pelajaran yangbaru saja diberikan. Semenara itu, saat presentasi, mitra mereka
akan menyiapkan soal ujian lisan 20 pertanyaan untuk mereka.
3.
Presentasi siswa dan berlatih menemukan
Guru membagi siswa dalam beberapa tim. Minta setiap tim meneliti berkas bahan
pelajaran yang mereka hadapi dan buatlah presentasi untuk kelompok. Bekali
setiap tim dengan materi untuk membuat pendukung atau bantuan presentasi yang
dapat membantu mereka menyampaikan poin-poin mereka. Karena siswa lebih banyak
mengingat dengan diasosiasikan dengan sesuatu yang telah atau pernah dilakukan.
Seperti yang dikatakan oleh Harry Lorayne dan jerry lucas yaitu ” anda bisa
mengingat sepotong informasi jika diasosiasikan dengan sesuatu yang telah anda
ketahui atau ingat sebelumnya”
c. Teknik Pelatihan
Pada tahap inilah pembelajaran yang berlangsung sebenarnya. Apa yang
dipikirkan, dan dikatakan serta dilakukan siswalah yang menciptakan
pembelajran, dan bukan apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan oleh guru.
Pada tahap ini dapat dilakukan dengan meminta siswa berulang-ulang
mempraktikkan suatu ketrampilan (andaipun tidak berhasil pada mulanya),
mendapatkan umpan balik segera, dan mempraktikkan ketrampilan itu lagi.
Mintalah siswa membicarakan apa yang mereka alami, perasaan mereka mengenainya,
dan apa lagi yang mereka butuhkan untuk meningkatkan prestasinya.
d.
Teknik Penutup.
Banyak kasus dalam menyampaikan pelajaran dalam akhir semester atau dalam akhir
jam guru menjelaskan agar materinya selesai. Namun dengan ini, malah akan tidak
efektif yang seharusnya dilakukan adalah pada pemahaman guru dalam joyfull learning
hendaknya memberi penguatan kepada materi yang telah diterima oleh siswa dengan
memusatkan perhatian, hal itu peluang ada cara mengingat yang kuat akan apa
yang terjadi. Seperti yang telah dikatakan oleh Lynn Stern, penulis improving
your memory ” alasan utama mengapa kita lupa adalah karena kita tidak
benar-benar memusatkan perhatian”[21]
D. Penerapan Strategi yang
Menyenangkan
Strategi yang Menyenangkan
dapat dilakukan dengan memotivasi tumbuhnya
harga diri yang positif kepada anak dan memberikan lingkungan dan kondisi yang
tepat untuk semua anak. Dengan kata lain, semua anak merasakan bahwa:
1.
-Kontribusi mereka sekecil apa pun dihargai;
2.
-Mereka merasa aman (fisik dan psikis) dalam
lingkungan belajar;
3. -Gagasan mereka dihargai
Dengan kata lain anak harus dihargai apa adanya. Mereka
harus merasa aman, bisa mengekspresikan pendapatnya, dan sukses dalam
belajarnya. Keramahan inilah yang membantu anak-anak menikmati belajar dan guru
bisa memperkuat rasa senang ini melalui penciptaan kelas yang lebih
“menyenangkan”.
Oleh karena itu guru diharapkan untuk tidak membatasi
argumen siswa, karena dengan mendengarkan argumen siswa merasa lebih
diperhatikan dan merasa nyaman berada di kelas. Selain itu penataan kelas juga
bisa membuat siswa merasa nyaman dan senang berada di dalam kelas.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Jadi dapat
disimpulkan bahwa strategi pembeljaran menyenangkan adalah sistem pembelajaran yang berusaha untuk membangkitkan
minat, adanya keterlibatan penuh, dan terciptanya makna, pemahaman, nilai yang
membahagiakan pada diri siswa.Srategi ini merupakan pendekatan yang digunakan oleh pengajar dalam
hal ini adalah guru untuk membuat siswa lebih dapat menerima materi yang
disampaikan yang dikarenakan suasana yang menyenangkan dan tanpa ketegangan
dalam menciptakan rasa senang.
Strategi pembelajaran
menyenangkan berhubungan dengan strategi
pengorganisasian pembelajaran dengan cara meningkatakan daya tarik pembelajaran
melalui bahan ajar yang disajikan ,media pengajaran yang digunakan,mengelola
jadwal dan pengalokasian pengajaran yang diorganisasikan agar tercipta proses
pembelajaran yang kondusif sesuai yang diinginkan dan keadaan siswa .
B.Saran
Berdasarkan paparan
strategi pembelajaran diatas kita sebagai calon pendidik dapat mengetahui dan
memahami apa itu strategi pembelajaran yang meneyenangkan yang diinginkan oleh
calon peserta didik kita.
Dan
juga penulis menyarankan dengan adanya
paparan tentang strategi pembelajaran yang menyenangkan diatas kita dapat
mengubah paradigma cara belajar seorang guru masa sekarang yang kebanyakan
masih otoriter dan kurang memahami sisi keinginan belajar yang diinginkan siswa.Karena
seorang calon pendidik harus bisa menguasai segala keadaan peserta didik serta
lingkungan pembeljarannya nanti,dan dapat memanfaatkan segala apa yang ada
disekitarnya untuk mengajar siswa agar memperoleh pengetahuan dengan
kreativitasnya mengaplikasikan strategi pembelajaran itu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
-Darmansyah.2011.Strategi Pembelajaran
Menyenangkan dengan Humor.Jakarta:Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar