TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Pengertian Tujuan Belajar dan Pembelajaran
1. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang
menunjukkan bahwa siswa yang telah melakukan tugas belajar yang umumnya
meliputi pengetahuan,keterampilan, dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
tercapai oleh siswa. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah
laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.
2. Tujuan Pembelajaran
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan
pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajar, dan guru itu sendiri.
Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai,
dikembangkan, dan di apresiasikan. Berdasarkan mata ajaran yang ada dalam
petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para
siswa dan dia harus mampu menulis dan memilih tujuan pendidikan yang bermakna
dan dapat diukur.
Setiap program pembelajaran, bertujuan untuk
terjadinya tindak belajar. Jadi, tujuan belajar - pembelajaran merupakan
perilaku yang diharapkan dapat dicapai siswa sehubungan dengan aktivitas
belajar pembelajaran yang dilakukan.
Taksonomi
Tujuan Belajar
Pengertian Taksonomi
Pengertian Taksonomi
Taksonomi atau
yang sering disebut tujuan instruksional khusus adalah tujuan
pendidikan yang didasarkan pada tingkah laku.
Jenis-jenis Tujuan Belajar Menurut Para Ahli
Menurut Benyamin S. Bloom tujuan belajar dibagi
menjadi 3 domain yaitu :
A. Tujuan Ranah Kognitif ( Cognitive Domain )
Tujuan belajar ranah kognitif dikembangkan pada tahun
1956 oleh Bloom dkk, dan direvisi pada tahun 2001 oleh suatu tim dengan editor
utama Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl. Pengertian kognitif sendiri
adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses
berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
Tujuan belajar ranah kognitif hasil revisi membedakan
: Proses kognitif dan Dimensi pengetahuan.
1. Proses Kognitif disusun dalam enam jenjang (dengan 19
rincian) meliputi :
a. Mengingat : - mengenal
: - mengungkapkan
b. Mengerti : -
menerjemahkan
: -
menunjukkan
: -
mengklasifikasi
: -
meringkas
: -
menyimpulkan
: -
membandingkan
: - menjelaskan
c. Memakai : -
melaksanakan
: -
menggunakan
d. Menganalisis
: - membedakan
: - mengatur
: -
mengkaitkan
e. Menilai
: - mengecek
: -
mengkritik
f. Mencipta
: - mengembangkan
: -
merancang
: - membuat
2. Dimensi Pengetahuan dibedakan menjadi empat (dengn 11
rincian) yaitu :
a. Pengetahuan
Faktual : - terminology
: - rincian
& unsure-unsur
b. Pengetahuan konseptual
Konseptual adalah teori-teori atau prinsip dasar yang
selalu dipakai dalam merencanakan dan merancang sebuah desain. Pengetahuan
konseptual memiliki 3 rincian, yaitu :
1. Klasifikasi dan kategori
2. Prinsip dan generalisasi
3. Teori, Model, dan struktur
c. Pengetahuan procedural
Prosedural adalah rangkaian aktivitas, tugas-tugas,
langkah-langkah, keputusan-keputusan, proses-proses, perhitungan yang
dijalankan melalui serangkaian kegiatan atau pekerjaan yang menghasilkan suatu
tujuan yang diinginkan. Pengetahuan prosedural memiliki 3 rincian, yaitu :
1. Keterampilan khusus dan algoritma
2. Teknik
dan metode khusus
3. Kriteria penggunaan cara yang tepat
d. Pengetahuan Metakognitif
Metakognitif adalah kemampuan untuk mengontrol
ranah/aspek kognitif atau kesadaran berpikir tentang apa yang diketahui dan apa
yang tidak diketahui. Pengetahuan Metakognitif memiliki 3 rincian, yaitu :
1.
Pengetahuan strategik
2.
Pengetahuan tentang tugas kognitif
3.
Pengetahuan diri
B. Tujuan Ranah Afektif ( Afective Domain )
Tujuan belajar ranah afektif disusun oleh David R.
Krathwohl, Benyamin S. Bloom, dan Bertram B. Masia pada tahun 1964. Ranah
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan
nilai. Proses belajar afektif disusun secara berjenjang meliputi :
a. Menerima
: - menyarai
: - menampung
: - memperhatikan
b. Menanggapi
: -
mengikuti
: -
melibakan
: - memuaskan
c. Menghargai
: - menerima
nilai
: - memihak pada nilai
: - komitmen pada nilai
d. Mengorganisasikan : -
mengonseptualisasi
: -
merangkai system
e. Mengamalkan
: - menggeneralisasi
: - menginternalisasi nilai dalam hidup
C. Tujuan Ranah Psikomotor
Tujuan belajar ranah psikomotorik dikembangkan oleh
beberapa ahli dengan latar belakang yang berbeda-beda. Ranah psikomotorik lebih
diutamakan pada aspek kemampuan fisik.
Menurut Dave keterampilan Psikomotor meliputi :
1. Peniruan ( Imitation )
Kemampuan
ini dimulai dengan mengamati suatu gerakan kemudaian memberikan respon serupa
yang diamati. Sebagai contoh, kemampuan menggunakan alat ukur setelah
diperhatikan cara menggunakannya.
2. Penggunaan ( Manipulasi )
Kemampua ini
merupakan kemampuan mengikuti pengarahan (instruksi), penampilan dan
gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan. Sebagai contoh,
melakukan kegiatan pendidikan sesuai prosedur yang dibaca.
3. Ketepatan ( Presicion )
Kemampuan
ini lebih menekankan kepada kecermatan, proporsi dank e[astian yang lebih
tinggi. Sebagai contoh, pada saat menggumakan alat ukur memperhatikan skala
alat ukur yang digunakan dan satuan yang digunakan dalam mengambil data, orang
yang memiliki ketepatan biasanya melakukan pengamatan berulang kali untuk
mendapatkan hasil yang lebih pasti.
4. Perangkaian ( Articulation )
Merupakan
kemampuan koordinasi suatu rangkaian gerak dengan membuat urutan yang tepat dan
mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal diantara gerakan-gerakan
yang berbeda. Sebagai contoh, menunjukkan tulisan yang rapi dan jelas, mengetik
dengan cepat dan tepat dan menggunakan alat-alat sesuai kemampuan.
5. Pengalamiahan ( Naturalisasi )
Menekankan
kemampuan yang lebih tinggi secara alami, sehingga gerakan yang dapat dilakukan
dapat secara rutin dan tidak memerlukan pemikiran terlebih dahulu.
Sedangkan
menurut Harrow, tujuan belajar ranah psikomotor tersusun dalam peringkat
sebagai berikut :
1. Gerak Refleks
Yaitu respon
gerakan yang tidak disadari yang dimiliki sejak lahir.
a. Segmental
b. Intersegmental
c. Suprasegmental
d. Postural
2. Gerak dasar
Yaitu
gerakan-gerakan yang menuntut pada keterampilan yang sifatnya kompleks.
a. Locomotor
b. Non locomotor
c. Manipulative
3. Kemampuan perseptif
Yaitu
kombinasi dari kemampuan kognitif dan gerakan.
a. Kinestetik
b. Visual
c. Auditif
4. Kemampuan fisik
Yaitu
kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan gerakan-gerakan keterampilan
tingkat tinggi.
a. Katahanan
b. Kekuatan
c. Keluesan
d. Keuletan
5. Gerak terampil
Yaitu gerakan-gerakan
yang memerlukan belajar, misalnya keterampilan dalam olahraga, menari dan
rekreasi.
a. Adaptif sederhana
b. Adaptif ganda
c. Adaptif kompleks
6. Gerak komunikasif
Yaitu
kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan gerakan, misalnya ekspresi
wajar (mimic), postur, dsb.
a. Gerak ekspresif
b. Gerak interpretif
LAMPIRAN TAMBAHAN
Jenjang Tujuan Belajar Ranah Kognitif (Bloom dkk.
Sebelum direvisi Anderson
Pengetahuan ( Knowledge )
Pengetahuan ( Knowledge )
Berisikan
kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta,
gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika
diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa
menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas,
standar kualitas minimum untuk produk, dsb
Pembahasan :
Pembahasan :
- Hal Khusus
(Istilah, fakta)
- Hal umum
(prinsip, teori)
- Metode
Pemahaman ( Comprehension )
Pemahaman ( Comprehension )
Siswa
diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara
fakta-fakta atau konsep.
Pembahasan :
- Penerjemahan
- Penafsiran
- Ekstrapolasi
Penggunaan ( Aplication )
Penggunaan ( Aplication )
Di tingkat
ini Siswa dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih
suatu abstrasi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara) secara
tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara
benar. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab
meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan
mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish
bone diagram.
Analisis ( Analysis )
Di tingkat
analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan
membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil
untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan
faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di
level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject,
membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan
setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
Pembahasan :
- Analisis
unsur
- Analisis
hubungan
Sintesis ( Synthesis )
Sintesis ( Synthesis )
Satu tingkat
di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur
atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu
mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg
dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu
memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan
pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
Pembahasan :
- Menyimpulkan
- Merancang
tindakan
Evaluasi ( Evaluation
)
Dikenali
dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi,
dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan
nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer
kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan
berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.
Pembahasan :
- Memberi
pertimbangan (dengan kriteria internal dan eksternal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar